INTERVENSI KELOMPOK
MODEL-MODEL INTERVENSI KELOMPOK
Penulis : Sofyan Tri Untoro, S. Sos
MEKANISME INTERVENSI
KELOMPOK BERBASIS BERPERINGKAT:
Fase I :
1.
Ta’aruf
2.
Ujian
Personality
Fase 2 :
1.
Menghayati
Problem Kelompok
2.
Menghayati
Problem Individu
Fase 3 :
1.
Alternatif
Strategi
Fase 4 :
2.
Rumusan
atau penamatan Program
MEKANISME PELAKSANAAN
No |
Activity |
Fokus
Kegiatan |
Kaedah |
1. |
Fasa 1: Taa’ruf & Ujian Personaliti |
• Menjelaskan tentang persetujuan kelompok dan penekanan kepada
aspek kerahsiaan. • Sesi taa’ruf untuk
menggalakkan ahli kelompok saling mengenali dan menerima serta saling mengenali dan menerima serta meningkatkan kepercayaan terhada kelompok. • Ujian Personaliti –
Ujian Kiersey untuk meningkatkan kesedaran kendiri dan lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri. |
• Ujian Psikologi |
2. |
Fasa 2: Meneroka & Menghayati |
• Penerokaan kepada halangan-halangan kepada perkembangan dan
potensi diri • isu / permasalahan yang dihadapi |
Pendekatan kaunseling dan kaedah terapi lukisan untuk tujuan penghayatan problem |
3. |
Fasa 3: Alternatif & Strategi |
·
Kenali pasti
pilihan-pilihan yang ada. ·
Diskusikan
strategi dan alternative yang akan di
ambil. |
Pendekatan Psikologi dan konseling |
4. |
Fasa 4: Rumusan dan pengakhiran program |
• setiap ahli diberi peluang untuk memberikan pandangan tentang
sesi yang dijalani. • Penamatan atau pengakhiran sesi. |
Pemantauan Program-program yang telah di buat |
Beberapa Model Intervensi Kelompok:
1. Konseling Kelompok
Salah satu
bentuk konseling dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu, memberi umpan
balik dan pengalaman belajar.
Ciri-ciri
Konseling Kelompok:
·
Ada
konselor (bisa lebih dari satu)
·
Bersifat
terapiutik, dilaksanakan untuk memberikan dorongan, pemahaman dan membantu
klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari - hari
·
Berfokus
pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari; klien dalam keadaan normal; yang
sedang tidak mengalami gangguan fungsi- fungsi kepribadian
·
Umumnya
untuk jangka pendek atau menengah
Pembentukan
Kelompok:
Syarat anggota:
·
Kesamaan
permasalahan
·
Minat/inisiatif
sendiri
·
Kemauan
berpartisipasi dalam proses kelompok
·
Mampu
berpartisipasi dalam proses kelompok
Orientasi dan Eksplorasi
·
Perkenalan
·
Penggalian
harapan
·
Tujuan
yang ingin dicapai
·
Pembentukan
aturan kelompok
·
Peran
konselor : membantu menegaskan tujuan & makna kelompok, mengajak anggota bertanggung
jawab & berpartisipasi dalam kelompok.
Tahap Transisi:
·
Konselor
mulai meminta setiap peserta untuk menceritakan problemnya masing-masing
·
Anggota
kelompok mulai terbuka; bisa terjadi kecemasan, resistensi, konflik,
ambivalensi, keengganan
Tahap Konsolidasi dan Terminasi :
·
Kesimpulan solusi
·
Implementasi
rencana tindakan
Hambatan Konseling Kelompok:
·
Konselor
harus mampu member perhatian pada setiap anggota
· Dapat terhenti bila proses kelompok tidak berjalan
·
Informasi
yang terbatas apakah seseorang lebih tepat masuk dalam konseling kelompok atau individual
·
Rasa
tidak percaya pada sesame anggota kelompok
KETERBATASAN KONSELING KELOMPOK
Tidak cocok bagi individu yang:
·
Dalam
keadaan krisis
·
Memiliki
masalah yang sangat confidential
·
Memiliki
kecemasan berbicara yang sangat besar
·
Sangat
lemah dalam hubungan interpersonal
·
Insight
terbatas
·
Membutuhkan
perhatian yang sangat besar
2. FGD
Diskusi yang tidak ditata ketat dan tidak formal yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi dan membahas suatu permasalahan yang ada dalam
kelompok/masyarakat guna mendapatkan solusi.
Karakteristik FGD:
·
Dipimpin
seorang pemandu (fasilitator)
·
Anggota
kelompok: 6–10 orang
·
Dapat
dilakukan berulang pada beberapa kelompok peserta yang bermasalah sama
·
Untuk
intervensi biasanya dihadirkan narasumber (seorang ahli/profesional) yang akan
membahas proses dan hasil diskusi
Langkah-langkah FGD:
·
Menentukan peserta
·
Menyusun panduan diskusi
·
Menetapkan pemandu, pencatat, observer dan narasumber
·
Menyiapkan form untuk pencatatan
·
Melaksanakan diskusi
·
Pembahasan oleh narasumber
Penyusunan Panduan Diskusi :
a. Perkenalan
· Pemandu menjelaskan maksud diskusi
·
Menggambarkan
apa yang akan dilakukan
· Meminta peserta memperkenalkan diri (agar
peserta nyaman)
· Pemandu lebih banyak yang berbicara
· Waktu : 10 menit.
b. Membina Keakraban
·
Pemandu
mengajukan pertanyaan yang mudah dijawab peserta sehingga mendorong peserta
untuk mulai bicara dalam suasana kelompok
·
Pemandu hanya bicara sedikit, peserta mulai memainkan
peran yang lebih aktif
·
Waktu
: 10 menit
c. Pendalaman
·
Pemandu
memusatkan pada materi pokok untuk diskusi
·
Menghidupkan pembicaraan, menggali perasaan dan tanggapan
peserta
·
Peserta lebih banyak bicara dibanding pemandu
·
Pemandu
membimbing arah diskusi namun tidak bersikap menggiring
·
Waktu : 60 menit
d. Penutupan
·
Pemandu merangkum persamaan dan perbedaan pendapat dari
peserta
·
Peserta diminta untuk mempertegas, memperjelas atau
menambah
·
Membuat kesimpulan
·
Pemandu lebih banyak bicara
·
Waktu : 10 menit
3. SELF HELP GROUP
·
Kelompok
yang berisi orang yang memiliki masalah yang sama yang bertujuan untuk self
improvement dalam rangka mengatasi
masalah yang sedang mereka hadapi.
·
Pertemuan
rutin dari orang orang yang memiliki permasalahan, simtom, kondisi yang sama
yang saling berbagi & belajar satu sama lainnya untuk memperoleh perspektif baru mengenai
problemnya.
FOKUS SHG :
·
Perubahan pikiran
·
Perubahan perasaan
·
Perubahan perilaku
·
Perubahan proses-proses
ketidaksadaran
·
Mengembangkan
ketrampilan baru
LANGKAH-LANGKAH SHG :
·
Menetapkan harapan / tujuan
kelompok untuk self improvement
·
Sharing pengalaman antar
anggota (berat, lama dan frekuensi problem)
·
Analisis problem
·
Menetapkan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang
·
Membuat treatment plan
·
Menjalankan rencana
·
Mengevaluasi hasilnya
Nilai Lebih SHG:
·
Memungkinkan untuk
berbagi perasaan satu sama lain (marah, sedih kecewa, sakit hati).
·
Adanya penderitaan yang
sama memungkinkan terbentuknya rasa memiliki kelompok (kohesivitas).
·
Atmosfir dalam SHG memungkinkan adanya unconditional acceptance.
Komentar
Posting Komentar